Sunday 22 July 2012

Suatu malam Raja Namrud bermimpi. Ia melihat seorang anak kecil melompat masuk ke dalam kamarnya dan merampas mahkotanya. Mahkota itu kemudian dihancurkannya.

Di kemudian hari anak itu menjelma pada diri Nabi Ibrahim. Beliau tampil dengan keberanian yang tiada tara dalam menyampaikan Ajaran tauhid. Hal pertama yang beliau lakukan adalah menasehati ayahnya, azar, yang bekerja sebagai pembuat patung.

Ketika Nabi Ibrahim menyadari bahwa ayahnya tidak lagi membutuhkan saran dan nasihatnya, akhirnya beliau pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Nabi Ibrahim tidak lupa mendoakan ayahnya agar menemukan jalan yang benar sebagai tanda bakti kepada orang tua.

Dari hari ke hari, Nabi Ibrahim senantiasa berdakwah kepada kaumnya agar menyambah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, meski penuh resiko. Bahkan ia berani menghadapi Raja namrud. Hingga suatu hari ketika mengetahui patung-patung sesembahannya hancur, Raja Namrud memerintahkan agar menangkap Nabi Ibrahim as. Ia memerintahkan aparatnya untuk membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim. Namun, berkat pertolongan Allah SWT Nabi Ibrahim selamat. Ia tidak merasakan panas ketika dibakar. Sebagaimana Allah SWT berfirman ,”Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”

Perjalanan Nabi Ibrahim ini memberi gambaran tentang pertarungan antara tauhid melawan kemusyrikan. Kita wajib bertauhid kepada Allah SWT dan menjauhi kemusyrikan.

sumber : kisah hikmah
Posted by Unknown On 06:38 No comments

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Recent Post

Entri Populer

Total Pageviews

Visitor



Flag Counter

    About

    Orang yang berilmu mengetahui orang yang bodoh karena dia pernah bodoh, sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang berilmu karena dia tidak pernah berilmu.